Cara mainnya pun sederhana, cukup pegang pesawat di badannya dan
luncurkan ke arah depan lalu lepaskan. Pesawat pun lalu meluncur dengan
tenangnya, lurus ke depan dan meluncur jauh sebelum akhirnya jatuh ke
tanah.
Sesampainya di rumah, segeralah otak diputar untuk membuat mainan pesawat serupa. Berhubung tidak punya kayu balsa, maka saya gunakan saja bahan seadanya.
Dengan senangnya saya segera luncurkan pesawat tersebut dan apa yang
terjadi?….bukannya bergerak lurus ke depan, pesawat saya malah
berputar-putar tak tentu arah.
Apa yang terjadi?
Setelah mengubek-ubek internet, akhirnya saya temukan kesalahan saya…..yaitu posisi Titik Berat!!!
Secara teori, saat pesawat membelah udara, maka bagian pesawat yang paling berat akan jatuh terlebih dahulu. Pada kasus saya, titik berat pesawat ternyata ada di bagian belakang pesawat . Untuk melihat titik berat cukup mudah, tempelkan benang pada batang lidi di sayap dan lihat keseimbangannya (lihat di gambar).
Akibat titik berat dibelakang, saat pesawat maju, bagian belakang
pesawat malah bergerak turun dan moncong pesawat bergerak ke atas.
Pada saat yang bersamaan, pesawat menghadapi angin dari arah depan sehingga mendorong moncong pesawat ke belakang dana akhirnya pesawat berputar-putar tidak karuan.
Untuk mengatasi masalah ini, maka jalan keluar termudah adalah memindahkan titik berat ke moncong pesawat. Dari internet, saya dapat bocoran kalau posisi titik berat yang OK adalah terletak 1/4 bagian lebar sayap.
Untuk memindahkan titik berat saya gunakan lilin mainan yang saya tempelkan dihidung pesawat.
Percobaan 2
Jika keseimbangan tercapai, lepas benang dari badan pesawat lalu luncurkan lagi.
Sesampainya di rumah, segeralah otak diputar untuk membuat mainan pesawat serupa. Berhubung tidak punya kayu balsa, maka saya gunakan saja bahan seadanya.
- satu batang lidi
- satu bungkus karton sisa wafer
- lem
- gunting
- buat pola sayap depan, sayap belakang dari karton bekas
- tempelkan dengan lem
- pesawat pun jadi

Pesawat sederhana
Apa yang terjadi?
Setelah mengubek-ubek internet, akhirnya saya temukan kesalahan saya…..yaitu posisi Titik Berat!!!
Secara teori, saat pesawat membelah udara, maka bagian pesawat yang paling berat akan jatuh terlebih dahulu. Pada kasus saya, titik berat pesawat ternyata ada di bagian belakang pesawat . Untuk melihat titik berat cukup mudah, tempelkan benang pada batang lidi di sayap dan lihat keseimbangannya (lihat di gambar).

Keseimbangannya berat di belakang
Pada saat yang bersamaan, pesawat menghadapi angin dari arah depan sehingga mendorong moncong pesawat ke belakang dana akhirnya pesawat berputar-putar tidak karuan.
Untuk mengatasi masalah ini, maka jalan keluar termudah adalah memindahkan titik berat ke moncong pesawat. Dari internet, saya dapat bocoran kalau posisi titik berat yang OK adalah terletak 1/4 bagian lebar sayap.
Untuk memindahkan titik berat saya gunakan lilin mainan yang saya tempelkan dihidung pesawat.
Percobaan 2
- Gunakan pesawat yang sama dari percobaan
- Tempelkan benang di 1/4 bagian depan sayap untuk melihat keseimbangan pesawat
- Tambahkan lilin sedikit demi sedikit di moncong pesawat hingga pesawat seimbang

Pesawat dalam proses penyeimbangan